ADALAH sesuatu yang baik kalau kita berusaha terus melakukan kebaikan yang memungkinkan kita masuk surga dengan rahmat Allah. Adalah sesuatu yang tidak baik untuk selalu berusaha menetapkan orang lain sebagai ahli neraka karena telah melakukan sesuatu yang tidak sama dengan apa yang kita lakukan.
Hidup seseorang itu begitu kompleks dan tidak memungkinkan kita mampu melihatnya secara utuh. Mungkin saja ada pelanggaran yang dia lakukan, namun bisa jadi ada kebaikan yang dilakukannya yang tidak kita ketahui dan ternyata pahalanya mampu menghapuskan dosa pelanggaran sebelumnya.
Berhentilah memandang orang lain dengan kacamata penghinaan, jangan-jangan dia adalah orang yang dimuliakan Allah. Berhentilah mengkafirkan dan menerakakan orang lain, jangan-jangan merekalah orang yang hatinya betul-betul beriman yang karenanya Allah menjadikannya sebagai ahli surga.
Apakah ada di antara kita yang secara langsung diberitahu bahwa pasti masuk surga? Kalau tidak, janganlah bersombong diri menjadi yang terbenar dan terbaik. Tetaplah menjadi pribadi yang tawadlu' atau rendah hati dan penuh senyum.
Bacalah sejarah para sahabat Nabi yang senantiasa menangis dalam shalatnya dan gemetar ketika membaca firman Allah dalam al-Qur'an karena takut akan siksa Allah.
Layakkah orang sekelas kita berjalan di atas bumi dengan memberikan label surga untuk diri kita dan label neraka bagi yang tidak sepaham dengan kita? Beragamalah dengan hati, bukan dengan emosi serta bermu'amalahlah dengan cinta, bukan dengan kebencian. Salam, AIM, Pondok Pesantren Kota Alif Laam Miim Surabaya. [*]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar