Jumat, 17 April 2015

Terpopuler - Jangan Lupakan Hakikat Nikmat dan Cobaan

ANDAI manusia itu tahu dan sadar ketika diberikan cobaan bahwa dia dan semua yang dimilikinya adalah milik Allah, maka karena itu Allah berhak mencabutnya suatu waktu yang dikehendakinya, maka dia akan sabar dan rela dengan cobaan itu.


Andai saja manusia itu tahu dan sadar bahwa Allah akan menggantikan apa yang dicabut darinya dalam cobaan itu dengan sesuatu yang lebih baik, maka dia akan mencintai Allah dengan hakikat cinta.


Sayangnya banyak manusia, termasuk saya, melupakan hakikat nikmat dan cobaan seperti disebut di atas, sehingga yang muncul bukanlah sabar dan ridla melainkan amarah dan gugatan. Ya, menggugat Allah. Semoga Allah ampuni saya dan kita semua.


Ketika akal dan hati tertutup, seringkali kita merasa suci dan berhak mendapatkan keistimewaan pelayanan dari Allah. Akibatnya adalah bahwa ketika yang selalu hadir adalah yang tidak sesuai dengan keinginannya, maka Allah didudukkan sebagai terdakwa, sementara teman, tetangga atau saudara dijadikan sebagai hakimnya. Lalu dimanakah hakikat syahadat? Salam tahajjud, AIM@home. [*]


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Laman