Rabu, 31 Desember 2014

5 Jenazah Korban AirAsia Dijadikan Satu di Kapal Motor | JPNN.com

Tim gabungan bersama Badan SAR Nasional (Basarnas) masih berupaya mengevakuasi lima jenazah korban kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501 ke daratan. Lima jenazah akan dijadikan satu di Kapal Motor 224 milik Basarnas setelah ditemukan satu jenazah oleh KRI Bung Tomo, dua di KRI Yos Sudarso, satu di KRI Sultan Hasanuddin, dan satu di Kapal Diraja Lekiu milik Malaysia.


"Malam ini akan dilaksanakan dan diusahakan untuk mentransfer lima jenazah ke KM 224 yang sedang menuju area operasi dari Teluk Kumai," kata Deputi Operasional Basarnas Mayjen TNI Tatang Zainuddin di kantornya, Kemayoran, Jakarta (Rabu, 31/12).


Menurut Tatang, apabila proses pemindahan lima jenazah ke KM 224 berhasil dilakukan malam ini maka selanjutnya dibawa ke Pelabuhan Kumai. Kemudian, jenazah akan dibawa ke Pangkalan Bun melalui jalur darat untuk kemudian diberangkatkan ke Surabaya pada esok pagi.


"Jarak jalur darat dari Teluk Kumai ke Pangkalan Bun sekitar 40 kilometer," jelasnya.


Memasuki hari keempat pencarian, tim gabungan berhasil menemukan tujuh jenazah penumpang AirAsia QZ8501. Tiga jenazah ditemukan kemarin, di mana dua jenis kelamin perempuan dan satu laki-laki, tiga jenazah ditemukan lagi pagi tadi dengan dua laki-laki dan satu perempuan, serta satu jenazah lagi ditemukan siang ini berjenis kelamin laki-laki.


Dua jenazah diterbangkan dari Pangkalan Bun ke Surabaya untuk proses identifikasi lebih dalam oleh Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri.


Jenazah dan serpihan pesawat AirAsia QZ8501 ditemukan mengapung di sektor V pencarian, tepatnya di perairan bagian utara Laut Jawa dekat Selat Karimata atau Teluk Kumai, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.


AirAsia QZ8501 sendiri bertolak dari Bandara Juanda Surabaya pada Minggu 28 Desember 05.20 WIB. Seharusnya, pesawat milik maskapai penerbangan asal Malaysia itu tiba di Bandara Changi, Singapura pukul 08.30 waktu setempat.


Pesawat jenis Airbus A320-200 dengan register PK-AXC itu dipiloti Kapten Iriyanto dan co-pilot Kapten Remi Emmanuel Plesel, serta empat awak kabin atas nama Wanti Setiawati, Khairunisa Haidar Fauzi, Oscar Desano, Wismoyo Ari Prambudi, dan satu teknisi Saiful Rakhmad.


Pesawat membawa penumpang 155 orang, terdiri atas 138 penumpang dewasa, 16 anak-anak, dan ‎satu bayi. Penumpang didominasi oleh warga negara Indonesia, satu warga Singapura, satu warga Inggris, satu warga Malaysia, dan tiga warga Korea Selatan. (wid/rmo/jpnn)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Laman